Ketika cinta dan nafsu saling berlomba

Sitiromlahaz.zuhudy@gmail.com

Karena ketidaktahuan , ketidaksengajaan semuanya terjadi begitu saja.  Hati pikiran mata.. Tapi sungguh kenikmatan perasaan jatuh Cinta yang mungkin ini namanya nafsu.  Tapi tak ada hal yang lebih Indah selain jatuh Cinta.  Bisa tersenyum dan saya tidak tahu dengan hati ini. Apa kenapa dan bagaimana.  Apa jalan yang harus saya ambil. 

Karena nafsu pula kita lengah,  tidak sadar dengan tingkah dan ucapan yang di lontarkan.  Karena nafsu pula kita kehilangan rasa malu,  dan akl sehat yang berada dalam naluri pikiran.
Akhirnya awanpun bergumpal memberikan peringatan sebagai wujud Kasih sayang.  Tanpa cerca dan hinaan keluarlah tetesan air yang berharga karena ia merasa d campakan. Kemudian dia berontak tanpa rasa malu mencerca tanpa tahu kesalahannya tanpa intropeksi diri di kala senja.

Lalu apa makna Cinta yang sesungguhnya??  Cinta seperti apa yang ada dalam diri setiap insan??  Bagaimana mungkin manusia bisa hidup tanpa adanya rasa Cinta.  Apakah di setiap Cinta terdapat nafsu atau sebaliknya.  Adanya nafsu karena adanya rasa Cina???

Dalam sebuah hadis di sebutkan setiap rasa Cinta itu datangnya dari Alloh . Sedangkan nafsu datangnya dari syetan.  Akan tetapi barang siapa yang memiliki Cinta yang berlebihan maka cintanya itu adalah karena nafsu bukan karena mahaabah dari sang pencipta.  Itu berarti Cinta yang ia rasakan adalah rasa Cinta yang di bumbui oleh setan.  Maka terkutuklah ia dalam segala ahwal.

Bagaimana rasa Cinta yang sesungguhnya??  Sesungguhnya yang patut kita berikan rasa Cinta adalah Cinta kepada Alloh SWT , sang kholik pencipta alam semesta,  al kodir yang menakdirkan kehidupan setiap insan,  ar rohmaan ar rohim yang memberikan Kasih sayang dan tak akan pernah habis pujian terhadapnya walaupun sampai akhir zaman,  hingga habis masa kematian sampai kiamat datang menerjang tapi rasa Cinta pujian terhadapnya tidak akan pernah habis di makan zaman.

Cinta kepada Alloh adalah cinta yang sejati,  sekalipun dua orang insan yang sedang jatuh cinta itu karena semata -mata karunia dan pemberiannya.  Maka sebagaimana sabna nabi " cintailah orang yang kau cinta sewajarnya dan bencilah orang yang kau benci sewajarnya pula". Karena sesuatu yang terjadi terhadapmu itu karena perbuatanmu dan akan berani cat terhadapmu.

Cinta yang hakiki dalam diri dua orang insan adalah cinta yang apabila didapatinya mereka setelah menikah.  Karena itu merupakan wujud cinta yang sempurna dan Alloh memberikan pahala kepadanya.

Maka dari itu perkokohlah keimanan pondasi diri sebagai Benteng yang memisahkan syrik hati kepada Alloh atas rasa cinta yang Alloh anugerahkan,  karena mereka antara rasa cinta dan nafsu selalu berlomba dan tat kala ketika iman merasa lemah maka nafsulah yang akan menjadi pemenangnya dan Alloh akan merasa murka terhadapnya.

Seperti kisah adam dan hawa yang terlena pada surga yang telah Alloh berikan kepadanya dan mereka mendekati apa yang telah Alloh perintahkan untuk tidak mendekatinya.  Akan tetapi karena sang iblis lebih kuat dari keimanan mereka akhirnya mereka mendekati , memetik kemudian memakan buah yang menjadi larangan Alloh SWT.  Dan tahukah kalian apa yang terjadi setelahnya???  Kesedihan keterpurukan dan penyesalan menyelimuti hati dan diri keduanya sehingga Alloh murka dan atas kesalahannya mereka di keluarkan dari surga tempat kenikmatan yang telah mereka tinggali sebelumnya.  Sungguh nafsu amatlah besar sehingga mengalahkan rasa cinta yang Allog berikan.

Tidak berhenti sampai disitu saja rasa cinta memenuhi segala yang ada di dunia ini Harta,  peliharaan dan semua yang ada di alam semesta.  Seperti yang tertuang di dalam Al Quran surah an Nisa ayat 14 " dijadikan Indah dalam pandangan manusia.  Cinta yang setiap insan miliki cinta terhadap Harta , hewan peliharaan,  ternak,  tumbuhan al ayat.

Demikianlah coretan pena dari ku terasa malu diri yang selalu merasa sombong karena bisa menggerakan tangannya padahal gerakan itu di berikan oleh NYa,  semoga goresan pena ini memberikan motivasi kepada kita pentingnya rasa syukur kepada Alloh SWT.  Amiiiinnn