laporan hasil analysis video
Kata Pengantar
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Alloh SWT yang senantiasa
memberikan rahmat dan karunianya kepada semua umat khususnya bagi penyusun
karena terselesaikannya laporan hasil Analisys video pembelajaran ini.
Di susunnya laporan analisys ini tidak lain bertujuan untuk
menggali informasi dan mengembangkan potensi dalam mengajar bagi kita sebagai
seorang guru. Membuat suatu inovasi pembelajaran yang lebih kreatif lagi dan
dapat di jadikan pandangan dalam suatu pembelajaran khususnya bagi kami sebagai
mahasiswa yang sedang berada dalam tahap pembelaajaraan dalam menjadi seorang
guru.
Kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam proses penyusunan laporan ini. Pertama kepada pihak sekolah yang telah
memberikan izinnya kepada kami dalam tahap observasi dalam pengambilan video
pembelajaran, kemudian Kepada guru yang bersedia menjadi model observasi
pembelajaran dan juga semua rekan yang telah bekerja sama daan memberikan
suportnya.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari bahwa dalam penyusunan
laporan ini masih banyak terdapat kekurangannya baik dari segi susunan kalimat
maupun tata bahasanya. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca.
Akhir kata kami berharap semoga laporan analisys ini dapat
bermanfaat maupun inpirasi bagi pembaca.
Cikalong wetan,
Desember 2016
Penyusun🌝🔂
Daftar isi
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
Bab 1Pendahuluan
Pengertian Inovasi apembelajaran ...................................................................
3
Tujuan dan Manfaat
.........................................................................................
5
Bab 2 Analisis Laporan
Kelebihaan ........................................................................................................
7
Kekurangan dan inovasi
...................................................................................
8
RPP hasilInovasi
Pembelajaran ........................................................................
9
Bab 3 Penutup
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Pengertian
Dalam
dunia pendidikan terdapat beberapa istilah tentang inovasi yang harus diketahui oleh para colon pendidik,
yaitu diskoveri (discovery), invensi (invention), dan inovasi
(inovasi). Diskoveri adalah penemuan sesuatu yang sebenarnya benda
atau hal yang ditemukan itu sudah ada, tetapi belum diketahui
orang. Invensi adalah penemuan sesuatu yang benar-benar baru, artinya
hasil karya manusia. Sedangkan inovasi adalah suatu ide, barang, kejadian,
metode yang dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang
atau sekelompok orang atau masyarakat.
Ketika
mendengar kata inovasi, yang muncul di benak kita barang kali sesuatu yang
bersifat baru, unik dan menarik. Pengertian inovasi menurut Suherli
Kusmana (2010:2), Inovasi adalah suatu hasil penciptaan sesuatu yang dianggap
baru yang dimaksudkan untuk mengatasi masalah, baik berupa ide, barang,
kejadian, metode dan sebagainya yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok.
Pembelajaraninovatif, dewasa
ini menjadi perbincangan hangat diberbagai kalangan, mulai dari guru, praktisi
pendidikan, dan pemerintah baik pusat maupun pemerintah daerah.Inovatif
(innovative) yang berarti new ideas or techniques, merupakan kata sifat
dari inovasi (innovation) yang berarti pembaharuan. Thompson dan Eveland (1967)
mendefinisikan inovasi sama dengan teknologi, yaitu suatu desain yang digunakan
untuk tindakan instrumental dalam rangka mengurangi ketidakteraturan suatu
hubungan sebab akibat dalam mencapai suatu tujuan tertentu. Jadi, inovasi dapat
dipandang sebagai suatu upaya untuk mencapai tujuan tertentu. Rogers dan
Shoemaker (1971) mengartikan inovasi sebagai ide-ide baru, praktek-praktek
baru, atau objek-objek yang dapat dirasakan sebagai sesuatu yang baru oleh
individu atau masyarakat sasaran. Pengertian inovasi tidak hanya terbatas pada
benda atau barang hasil produksi, tetapi juga mencakup ideologi, kepercayaan,
sikap hidup, informasi, perilaku, atau gerakan menuju proses perubahan di dalam
segala bentuk tata kehidupan masyarakat (Rogers dan Shoemaker, 1971).
Dengan
demikian, inovasi dapat dimaknai sebagai suatu ide, produk, informasi
teknologi, kelembagaan, perilaku, nilai-nilai, atau praktek-praktek
baru yang belum banyak diketahui, dan digunakan/diterapkan oleh sebagian
besar warga masyarakat yang dapat mendorong terjadinya perubahan yang lebih
baik.
1. Inovasi
Pembelajaran
Pembelajaran, merupakan terjemahan dari learning yang artinya
belajar atau pembelajaran.Jadi, inovasi pembelajaran adalah pembelajaran
yang menggunakan ide atau teknik/metode yang baru untuk melakukan
langkah-langkah belajar, sehingga memperoleh kemajuan hasil belajar yang
diinginkan. Berdasarkan definisi secara harfiah pembelajaran inovatif,
terkandung makna pembaharuan. Inovasi pembelajaran muncul dari perubahan
paradigma pembelajaran. Perubahan paradigma pembelajaran berawal dari hasil
refleksi terhadap eksistensi paradigma lama yang mengalami perubahan menuju
paradigma baru yang diharapkan mampu memecahkan masalah.
Pada
lembaga pendidikan, paradigma pembelajaran yang dirasakan telah mengalami
perubahan antara lain:
a. kecenderungan
guru untuk berperan lebih sebagai transmiter,
b. sumber
pengetahuan,dan mahatahu,
c. kuliah
terikat dengan jadwal yang ketat,
d. belajar
diarahkan oleh kurikulum,
e. kecenderungan
fakta, isi pelajaran, dan teori sebagai basis belajar,
f. lebih
mentoleransi kebiasaan latihan menghafal,
g. penggunaan
media statis lebih mendominas, dan
h. komunikasi
terbatas.
Paradigmapembelajaran yang
merupakan hasil gagasan baru adalah :
a. peran
guru lebih sebagai fasilitator, pembimbing, konsultan, dan kawan belajar,
b. jadwal
fleksibel, terbuka sesuai kebutuhan,
c. belajar
diarahkan oleh siswa sendiri,
d. berbasis
masalah, proyek, dunia nyata, tindakan nyata, dan refleksi,
e. perancangan
dan penyelidikan,
f. komputer
sebagai alat, dan presentasi media dinamis.
Dalam
proses pembelajaran, paradigma baru pembelajaran sebagai produk inovasi
yang lebih menyediakan proses untuk mengembalikan hakikat siswa sebagai manusia
yang memiliki segenap potensi untuk mengalami proses dalam mengembangkan
kemanuasiaanya. Oleh sebab itu, apapun fasilitas yang dikreasi untuk
memfasilitasi siswa dan siapapun fasilitator yang akan menemani siswa belajar,
seharusnya bertolak dan berorientasi pada apa yang menjadi tujuan belajar
siswa.Paradigma pembelajaran yang mampu mengusik hati siswa untuk membangkitkan
mode mereka hendaknya menjadi fokus pertama dalam mengembangkan fasilitas
belajar.
B.
Tujuan dan Manfaat Inovasi Pembelajaran
1. Tujuan
Inovasi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia , inovasi diartikan sebagai pemasukan atau
pengenalan hal-hal yang baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah
dikenal sebelumnya (baik berupa gagasan, metode atau alat). Namun secara umum
inovasi dapat diartikan sebagai pembaharuan atau perubahan yang terjadi dari
suatu keadaan kepada keadaan lain yang berbeda denga keadaan sebelumnya.
Inovasi tujuan utamanya adalah berusaha meningkatkan kemampuan yang dimiliki
untuk menghasilkan ke arah yang lebih baik dari sebelumnya, yakni tujuan
pendidikan nasional pada umumnya.
Tujuan utama dari inovasi pendidikan adalah berusaha meningkatkan kemampuan
yakni kemampuan dari sumber-sumber tenaga, uang, sarana dan prasarana temasuk
struktur dan prosedur organisasi agar semua tujuan yang telah direncanakan
dapat dicapai secara optimal.
2. Manfaat
Inovasi
Pelaksanaan inovasi dengan menggunakan prosedur dan metode yang
tepat sesuai dengan bentuk dan jenis inovasi yang akan dilaksanakan, termasuk
perencanaan dan kajian serta petimbangan dari berbagai segi akan menghasilkan
manfaat yang besar bagi semua pihak.
Manfaat diadakannya inovasi diantaranya dapat memperbaiki
keadaan sebelumnya kearah yang lebih baik, memberikan gambaran pada pihak lain
tentang pelaksanaan inovasi sehingga orang lain dapat mengujicobakan inovasi
yang kita laksanakan, mendorong untuk terus mengembangkan pengetahuan dan
wawasan, menumbuhkembangkan semangat dalam bekerja.
Setidaknya ada
beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam iovasi pembelajaran, diantaranya
adaalah sebagai berikut :
1.
Model pembelajaran
2.
Strategi dalam pembelajaran
3.
Media pembelajaran
Bab 11
Analysis
Laporan
A.
Kelebiahan
pembelajaran yang di ambil dari Video, di lihat dari :
1.
Penampilan guru
Penampilan
guru terlihat elegan, sopan dan rapih
sehingga kita yang memperhatikan tertarik untuk mengikuti pembelajara
2.
Strategi
yang di pakai dalam pembelajaran
Ø Guru menggunakan model kooperatif
Penggunaan model yang di gunakan sudah bagus karena dengan
menggunakan model kooperatif ini sudah dapat membuat jejaring atau komunikasi
sosial antara setiap siswa terealisasikan
sehingga terjadi proses diskusi. Hal ini akan menarik minat siswa yang kurang
faham untuk aktif bertanya baik itu terhadap guru maupun teman sekelompoknya
yang sudah faham pada materi tersebut
Ø Pendekatan yang di gunakan sudah sesuai yaitu deduktif
Pendekatan yang di gunakan oleh guru sudah sesuai yaitu dengan
menggunakan pendekatan deduktif. Disini guru menyampaikan konsep terlebih
dahulu sehingga siswa faham pada materi yang di sampaikan.
Ø Guru melakukan evaluasi terhadap pembelajaran
Adanya evaluasi yang di lakukan adalah untuk mengukur kemampuan
siswa, dalam konteks ini guru sudah baik dalam melakukan evaluasi berupa
pemberian soal-soal latihan
3.
Suasana
di kelas
Suasana di kelas cukup bagus karena respon siswa yang bagus dalam
mengikuti pembelajaran . Kemudian pula pembelajaran tidak monoton karena adanya
intraksi antara guru dan juga siswa. Kemudian pula, guru melakukan observasi
dengan berkeliling kepada setiap kelompok. Hal ini sangat baik sekali karena,
tidak menutup kemungkinan ada siswa yang malu untuk bertanya sehingga ketika guru mendatanginya secara langsung dia
dapat bertanya apa yang tidak di ketahuinya.
B.
Kekurangan
pembelajaran dan inovasi yang di ambil dari video, di lihat dari :
1.
Konsep
materi
Ø Kurangnya apersepsi di awal pembelajaran, konsep turunan
Harusnya sebelum guru menerangkan materi integral kepada siswa,
guru harus mereviw kembali atau
memberikan apersepsi mengenai konsep turunan. Karena materi turunan merupakan
modal dasar dalam memahami materi
integral.
Ø Tidak di berikannya bentuk umum integral kepada siswa
Karena guru menggunakan pendekatan deduktif, maka sebelum pembahasan konsep guru harus
memberikan bentuk umum terlebih dahulu
Ø Contoh soal yang di berikan tidak mengeneralisasikan konsep
Bila di kaji ketika pembelajaran, setiap butir soal yang di berikan
dan di kerjakan oleh siswa, mereka hanya sekedar menyelesaikan soal saja.
Harusnya, karena tingkat SMA sudah tingkat tinggi maka guru harus memberikan
soal yang menggiring siswa kedalam menemukan sebuah konsepnya. Jadi bukan hanya
sekedar mengerjakan dan menemukan jawaban saja.
Ø Tidak adanya pembahasan materi yang telah di berikan di minggu
selanjutnya
Mereviw kembali atau mengulas sedikit materi yang telah berlalu
pada pertemuan sebelumnya sangat penting sekali karena hal ini dapat di jadikan
pertinjauan kesiapan anak dalam mengikuti pembelajaran.
2.
Strategi
pembelajaran
Ø Kurang jelasnya pendekatan yang di pakai dalam pembelajaran
Strategi
pembelajaran merupakan inti dari pengajaran. Karena dalam hal ini di jadikan
tolak ukur tujuan dari pembelajaran yang ingin di capai. Bagaiman cara sang
guru mengajar dalam kelasnya, bagaimana ia mengondisikan keadaan kelas dan lain
sebagainya. Maka dari itu dalam hal ini pembuatan rpp sangatlah penting dalam
pembelajaran
Ø Tidak adanya sapaan atau motivasi dalam pembelajaran
Sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung guru tidak memberikan
motivasi atau sapaan terlebih dahulu dan langsung pada tahapan materi yang akan
di bahas. Hal ini akan cenderung membuat siswa menanggapi terlalu serius. Oleh
sebab itu perlu adanya Kalimat sapaan atau motivasi dalam matematika mungkin
cenderung kepada bagaimana manfaat matematika dalam kehidupan sehari hari
khususnya topik yang akan di bahas
sehingga memotivasi setiap siswa untuk semangat dalam mengikuti pembelajaran
Ø Cara penyampaian yang terlalu cepat dan guru cenderung asik sendiri
Mungkin pembelajaran matematika terkadang suka asik sendiri karena
itu tandanya fokus. Akan tetapi dalam mengajarkan kepada siswa hal tersebut
akan membuat siswa menjadi bosan sendiri, karena apa sebenarnya yang sedang di
pelajari dan pemahaman mereka yang kurang mendapat respon. Ada baiknya ketika
kegiatan belajar mengajar interaksi antara guru dan siswa berjalan dengan baik.
Karena hal ini akan menimbulkan efek positif sehingga apa yang belum atau
kurang di fahami oleh siswa terealisasikan. Kemudian dalam hal mengukur
kecepatan penyampaian materi dalam mengajar sangat di jadikan titik berat,
karena pada dasarnya setiap guru menginginkan semua materi tersampaikan. Dalam
hal ini guru perlu memanage kembali alokasi waktu sehingga cara pengajaranpun
tidak terlalu cepat dan juga terlalu lamban. Karena apabila terlalu cepat
sangat di kasihani bagi siswa yang mempunyai tingkat kecerdasan yang rendah
akan tertinggal.
C.
RPP
hasil Inovasi pembelajaran materi Integral
LANGKAH-LANGKAH
PEMBELAJARAN
Kegiatan/
Pendekatan Saintifik
|
Syntak Model
Pembelajaran
|
Uraian
Kegiatan
|
Alokasi Waktu
|
Pendahuluan
|
Orientasi:
1.
Guru mengecek kehadiran siswa dengan menyebutkan satu persatu
nama-nama siswa
|
15 menit
|
|
2.
Guru meminta salah seorang siswa
untuk memimpin do’a sebelum belajar dan setelahnya guru bersama-sama dengan
siswa membacakan do’a dipandu oleh siswa yang telah ditunjuk
|
|||
Fase 1:
Orientasi
peserta didik kepada
Masalah
|
Motivasi
1.
Sebagai pembuka pembelajaran, guru memberikan gambaran tentang
pentingnya mempelajari konsep integral dan aplikasinya dalam
kehidupan sehari-hari.
|
||
2.
Guru menyampaikan tujuan mempelajari konsep integral
|
|||
Apersepsi:
3.
Guru
memberikan contoh kasus yang berhubungan dengan diferensial untuk memperoleh
definisi integral
|
|||
Inti
Mengamati
|
1.
Guru bertanya kepada siswa
bagaimana mengaitkan konsep diferensial dengan konsep integral, serta
menampilkan permasalahan-permasalahannya dalam slide show.
|
60 menit
|
|
Fase 2: Mengorganisasikan peserta didik
|
2.
Guru meminta siswa mengamati dan memahami
masalah secara individu dan mengajukan hal-hal yang belum dipahami terkait
masalah yang disajikan.
|
||
Menanya
|
3.
Bila ada siswa mengalami masalah,
guru melakukan tanya jawab dan mempersilahkan siswa
lain untuk memberikan tanggapan.
|
||
4.
Selanjutnya guru membuka cakrawala
penggunaan konsep diferensial untuk mendapatkan definisi konsep integral.
|
|||
5.
Guru membagi
siswa ke dalam beberapa kelompok dengan setiap kelompok terdiri dari 3 orang.
|
|||
6.
Guru membagikan Lembar Kegiatan
Siswa (LKS) yang berisikan langkah-langkah untuk memperoleh definisi konsep
integral.
|
|||
Menalar
|
Fase 3:
Membimbing penyelidikan
individu dan kelompok
|
1.
Guru meminta siswa
berkolaborasi dalam
kelompoknya untuk menyelesaikan masalah.
|
|
2.
Selama siswa bekerja di dalam kelompok, guru memperhatikan dan
mendorong semua siswa untuk terlibat diskusi, dan mengarahkan bila ada kelompok
yang melenceng jauh pekerjaannya.
|
|||
3.
Guru memberikan kesempatan kepada kelompok untuk bertanya hal-hal yang
kurang dipahami.
|
|||
Mencoba
|
Fase 4:
Mengembangkan
da menyajikan hasi karya
|
4.
Guru meminta siswa menyiapkan
laporan hasil diskusi kelompok secara rapi, rinci, dan sistematis.
|
|
5.
Guru berkeliling mencermati
siswa bekerja menyusun laporan hasil diskusi, dan member bantuan, bila
diperlukan.
|
|||
Jejaring
|
6.
Guru meminta siswa menentukan
perwakilan kelompok untuk mempresentasikan laporannya di depan kelas.
|
||
7.
Guru memilih satu kelompok (tidak harus yang terbaik) untuk
mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas.
|
|||
Fase 5:
Menganalisa
dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
|
8.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa dari kelompok lain untuk
memberikan tanggapan dan penyempurnaan terhadap hasil diskusi.
|
||
9.
Guru mengumpulkan semua hasil
diskusi kelompok
|
|||
10.
Dengan tanya jawab, guru mengarahkan semua siswa pada kesimpulan
mengenai integral sebagai kebalikan dari turunan suatu fungsi.
|
|||
11.
Guru memberikan 2 soal yang berkaitan dengan konsep
integral. Dengan tanya jawab siswa dan guru menyelesaikan kedua soal yang
telah diberikan dengan menggunakan strategi yang tepat.
|
|||
Penutup
|
1.
Siswa diminta menyimpulkan tentang definisi integral.
|
15 menit
|
|
2.
Dengan bantuan slide show guru menayangkan apa yang
telah dipelajari dan disimpulkan mengenai konsep integral.
|
|||
3.
Guru memberikan tes tulis yang berupa soal dan dikerjakan di rumah.
|
|||
4.
Guru memberikan angket penilaian kepada siswa.
|
|||
5.
Guru memberikan gambaran materi pertemuan selanjutnya dan meminta siswa
untuk membaca serta mempelajarinya.
|
|||
6.
Guru mengakhiri kegiatan belajar
dengan memberikan pesan untuk tetap belajar.
|
BAB 3
Penutup
Alhamdulillah penulis telah selesai menyusun makalah yang berisi
laporan inovasi pembelajaran yang di ambil dari hasil observasi di suatu
sekolah. Semoga dengan di susunnya inovasi pembelajaran ini dapat membantu
pembaca dan setiap pendidik khususnya pendidik sebagai guru matematika dalam
proses pengajaran . Saran dari kami teruslah dalam melakukan inovasi karena
seiring berkembangnya zaman kita juga pasti ikut berubah dan perlu adanya
inovasi-inovasi yang lebih baik lagi. Saan dai kami sebagai penyusun teruslah
dalam melakukan inovasi sehingga pengajaran yang kurang menjadi baik, yang
sudah baik menjadi lebih baik di pertahankan juga di sesuaikan dengan kondisi
yang ada.