Mari bersyukur, karena hujan itu murupakan suatu berkah
Assalamualaikum warohmatulohi wabarokatuh.
Haii pembaca dan penyimak yang kece2 tpi masih tetap kecean aku yang nulis in this blog hehe . Bagaimana kabarnya?? Baik, baik, baik alhamdulillah luar biasa Alloh huakbar amiiiinnnn, mudah mudahan saudara2ku ada dalam lindungannya.
Nulis apa yaaa, emm bingung ketika banyak kata berputar di dalam otak tapi mulut berkata lain dan tangan menuliskan something yang tak sesuai dengan apa yang di pikirkan.
Alhamdulillah today is raining, hujan ya emm kenapa di sebut hujan?? saya juga mau tau. Mungkin karena datangnya dari langit haha tapi memang benar ko hujan datangnya dari langit. Dari langit apa dari laut?? Yups dari langit tapi air yang jatuh dari langit berasal dari laut. Jadi bingung saya .
Kita simak yuuuu.
1. Apakah hujan berkah, ataukah musibah??
1. Apakah hujan berkah, ataukah musibah??
Hujan merupakan hal penting bagi kehidupan makhluk hidup di muka bumi. Ia merupakan sebuah prasyarat bagi kelanjutan aktivitas di suatu tempat, tidak hanya manusia, tapi hampir semua makhluk.
Hujan juga memiliki peranan penting bagi semua makhluk hidup, termasuk manusia–disebutkan pada beberapa ayat dalam al-Qur’an mengenai informasi penting tentang hujan, kadar dan pengaruh-pengaruhnya.
Dalam al-Quran Surat Az-Zukhruf, Allah memberikan informasi bahwa hujan dinyatakan sebagai air yang diturunkan dalam “ukuran tertentu”. الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ مَهْدًا وَجَعَلَ لَكُمْ فِيهَا سُبُلًا لَّعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
“Dan yang menurunkan air dari langit menurut kadar (yang diperlukan) lalu kami hidupkan dengan air itu negeri yang mati, seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari dalam kubur).” (QS: Az-Zukhruf : 11)
Allah telah menurunkan hujan sebagai rahmat di saat diperlukan oleh seluruh makhluk. Allah pula menurunkan hujan agar banyak orang mendapat kegembiraan setelah bertahun-tahun hamper putus asa menunggu. Karena itu, al-Quran menyebut hujan sebagai rahmat dan berkah, bukan musibah.
وَهُوَ الَّذِي يُنَزِّلُ الْغَيْثَ مِن بَعْدِ مَا قَنَطُوا وَيَنشُرُ رَحْمَتَهُ وَهُوَ الْوَلِيُّ الْحَمِيدُ
“Dan Dialah Yang menurunkan hujan sesudah mereka berputus asa dan menyebarkan rahmat-Nya. Dan Dialah Yang Maha Pelindung lagi Maha Terpuji.” (QS: Asy-Syuura [41] : 28).
Dengan mengirim hujan-lah, Allah menyuburkan tanaman-tanaman yang dibutuhkan manusia dan semua mahkluk yang hidup di bumi, menumbukan pepohonan dan buah-buahan dan biji tanaman yang dibutuhkan manusia.
وَنَزَّلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً مُّبَارَكاً فَأَنبَتْنَا بِهِ جَنَّاتٍ وَحَبَّ الْحَصِيدِ
“Dan Kami turunkan dari langit air yang penuh keberkahan lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam.” (QS: Qaaf (50) : 9).
Yang dimaksud keberkahan di sini adalah turunnya hujan, lebih banyak melahirkan kebaikan (manfaat), daripada mudharatnya (keburukan).
Di antara keberkahan dan manfaat hujan adalah manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan sangat memerlukannya untuk keberlangsungan hidup, sebagaimana Allah Ta’ala berfirman:
أَوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقاً فَفَتَقْنَاهُمَا وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاء كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ
“Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?.” (QS. Al Anbiya’ (21) : 30).
Al Baghowi menafsirkan ayat ini, “Kami menghidupkan segala sesuatu menjadi hidup dengan air yang turun dari langit yaitu menghidupkan hewan, tanaman dan pepohonan. Air hujan inilah sebab hidupnya segala sesuatu.” */(bersambung Hujan menjadi Musibah karena Kejahilan Manusia).
2. Hujan menurut al kimia
Apa dan Dari Mana Sih Air Hujan Itu?
Apa dan Dari Mana Sih Air Hujan Itu?
Air hujan merupakan proses alam yaitu berawal dari uap air dipermukaan tanah yang naik ke langit kemudian membentuk awan. Awan yang bertumpuk-tumpuk karena terbawa oleh angin membawa butiran-butiran air. Butiran-butiran air itu mengalami gravitasi dan jatuh ke bumi. Ketika air jatuh ke bumi sebagian menguap dan uap tersebut kembali lagi ke atas dan air yang turun ke bumi disebut air hujan.
Apa Saja Sih Kandungan Air Hujan Itu?
Air hujan yang berasal dari langit sering membuat kita bertanya-tanya, apa aman sih air hujan untuk dikonsumsi? Untuk menjawab pertanyaan ini, maka perlu adanya pengetahuan atas kandungan air hujan itu sendiri apakah bermanfaat atau sebaliknya justru berbahaya bagi tubuh kita.
Kandungan air hujan berasal dari reaksi zat-zat yang ada di atmosfer dengan butiran air yang melewatinya. Selain itu air ini juga bereaksi dengan gas yang terdapat di atmosfer.
Zat-zat yang ikut bercampur dengan air hujan berupa zat padat yang mudah larut dan gas. Air hujan akan bereaksi dengan kondisi atmosfer yang dilaluinya sehingga sangat berpotensi mengandung zat-zat seperti karbon ( silika dan fly ash / dalam bentuk abu ringan), asam nitrat, asam sulfat dan zat lainnya yang berasal dari industri atau gunung berapi. Mengapa bisa ada silika dan fly ash? Umumnya keduanya adalah debu yang mengikat molekul-molekul air sehingga terjadi hujan. Ingat, hujan berasal dari proses presipitasi, bukan pengembunan. Presipitasi adalah proses pengikatan banyak molekul-molekul di permukaan molekul lain sehingga terbentuk molekul yang dipusatnya terdapat molekul asing. Fenomena ini juga sudah dipelajari dan terjadi di dalam freezer kita (jika punya freezer).
Jika hujan terjadi di lingkungan yang bersih, massa pengotor itu terlampau sedikit, biasanya tidak berpengaruh pada lingkungan. Akan menjadi masalah jika pengotor tertentu (seperti senyawa asam), terdapat dalam jumlah besar. Silika tidak pernah berada dalam jumlah besar di hujan, namun fly ash masih mungkin.
Untuk mengetahui hal tersebut, kita bisa mengukur pH air hujan yang jatuh di daerah kita. Jika pHnya rendah, maka banyak senyawa asam yang terlibat. Dan saat ini akan sulit sekali mencari air hujan dengan pH tepat 7.0, di mana itu adalah pH air murni. Fly ash sulit dideteksi karena mudah larut.
Untuk mengetahui hal tersebut, kita bisa mengukur pH air hujan yang jatuh di daerah kita. Jika pHnya rendah, maka banyak senyawa asam yang terlibat. Dan saat ini akan sulit sekali mencari air hujan dengan pH tepat 7.0, di mana itu adalah pH air murni. Fly ash sulit dideteksi karena mudah larut.
Kandungan utama dari air hujan yaitu terdapat 99,9 % H2O sisanya dari kondisi atmosfer yang dilalui. Jadi kandungan air hujan berbeda-beda di satu tempat dengan tempat yang lain. Di daerah laut terbuka sampai daerah yang dekat dengan pantai misalnya, air hujan akan mengandung garam, CO2 dan bersifat asam. Air hujan di darat pun punya kandungan yang berbeda. Kandungan garamnya jauh lebih sedikit. Apalagi jika di kota-kota yang padat penduduknya, seperti Jakarta, banyak berasal dari sisa-sisa polusi udara
Jadi, kandungan air hujan itu tergantung dari kondisi geologi, jumlah penduduk, dan aktifitas yang dilakukan oleh manusia di daerah itu.
Apa Saja Manfaat Air Hujan dari Segi Kimia dan Islam
Sudah kita ketahui bahwa di dalam air hujan terdapat senyawa-senyawa kimia yang ternyata memberikan manfaat bagi tubuh kita. Buktinya apa? Hal ini bisa kita buktikan dengan cara menampungnya. Cobalah tampung air hujan, diamkan sebentar. Kemudian masukan ke dalam plastik bening. Setelah itu, masukan ke dalam freezer kulkas. Beberapa jam setelah beku, lihatlah hasilnya? Subhanallah, ada banyak kristal-kristal indah di dalamnya. Mengapa? Ini menandakan air hujan adalah air yang sehat. Air yang bersih. Air yang layak untuk dikonsumsi. Air yang penuh berkah. Allah tidak memberikan sesuatu kepada makhluk ciptaan-Nya melainkan penuh dengan manfaat di dalamnya dan memberikan tanda-tanda kekuasaan-Nya bagi orang-orang yang berpikir.
Sudah tidak bisa disangkal lagi bahwa air hujan sangat bermanfaat dan membawa berkah bagi kehidupan kita dan seluruh alam ini. Sebagaimana hal ini sudah dinas di dalam Al-Qur’an :
“Dialah yang meniupkan angin (sebagai) pembawa kabar gembira sebelum kedatangan rahmatNya (hujan), dan Kami turunkan air dari langit yang amar bersih, agar Kami menghidupkan dengan air itu negeri (tanah) yang mati, dan agar Kami memberi minum dengan air itu sebagian besar dari makluk Kami, binatang-binatang ternak dan manusia yang banyak. Dan sesungguhnya Kami telah mempergilirkan hujan itu di antara manusia supaya mereka mengambil pelajaran (daripadanya); maka kebanyakan manusia itu tidak mau kecuali mengingkari (nikmat)”(QS. Al-Furqaan : 48-50). Dari dalil tersebut sudah jelas, bahwa air hujan yang turun dari langit adalah merupakan sumber kehidupan dari Allah SWT.
“Dan Kami turunkan dari langit, air hujan yang diberkahi (mubaarak)…” [QS. Qaaf : 9].
Jadi ketika hujan turun, berarti membawa rahmat bagi semua makhluk khususnya buat manusia. Dan hujan diturunkan oleh Sang Pencipta, Allah SWT dalam keadaan bersih. Bukan saja bersih, air hujan yang turun membawa berkah yang banyak buat manusia. Air hujan itu membawa rahmat, bersih dan diberkahi. Karena itulah maka tak heran, air hujan bisa menjadi obat.
"(Ingatlah), ketika Allah membuat kamu mengantuk untuk memberi ketentraman dari-NYA, dan Allah menurunkan air (hujan) dari langit kepadamu untuk menyucikan kamu dengan (hujan) itu dan menghilangkan gangguan-gangguan setan dari dirimu dan untuk menguatkan hatimu serta memperteguh telapak kakimu (teguh pendirian)" (QS. Al-Anfal : 11)
Hujan yang hari-hari belakangan ini kita rasakan nikmatnya dari Allah Ta’ala, dan menjadi pembicaraan banyak orang, mengandung banyak manfaat untuk makhluk-makhluk Allah Ta’ala yang bermukim di bumi ini.
Pertama, Al Quran menarik perhatian kita dengan pernyataan air hujan adalah tawar. Allah Ta’ala berfirman:
“Wahai manusia apa pendapat kalian tentang air yang kalian minum? Apakah kalian yang menurunkannya dari awan ataukah Kami yang menurunkannya? Sekiranya Kami jadikan air hujan tersa asin lagi pahit, adakah kalian mampu mengubahnya menjadi air tawar? Mengapa kalian tidak mau mensyukuri nikmat Allah?”(Surat Al Waqi’ah (56): 68-70).
”… Wahai manusia Kami telah memberikan air minum yang tawar kepada kalian.”(Surat al-Mursalat (77) : 27)
“Dialah Tuhan yang menurunkan hujan dari langit bagi kalian. Diantara air hujan itu ada yang menjadi minuman, ada yang menumbuhkan pepohonan, dan ada pula yang menumbuhkan rerumputan yang menjadi makanan bagi ternak kalian.”(Surat An-Nahl (16): 10)
Seperti telah kita ketahui, air hujan berasal dari penguapan air dan 97% merupakan penguapan air laut yang asin. Namun, air hujan adalah tawar. Air hujan bersifat tawar karena adanya hukum fisika yang telah ditetapkan Allah. Berdasarkan hukum ini, dari mana pun asalnya penguapan air ini, baik dari laut yang asin, dari danau yang mengandung mineral, atau dari dalam lumpur, air yang menguap tidak pernah mengandung bahan lain. Air hujan akan jatuh ke tanah dalam keadaan murni dan bersih, sesuai dengan ketentuan Allah“…Kami turunkan air hujan yang bersih dari langit.” (Surat al-Furqan(25): 48)
“Di antara bukti kekuasaan-Nya adalah kalian dapat melihat bumi ditundukkan untuk kepentingan manusia. Apabila turun air hujan ke bumi, maka tanah menjadi subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan yang segar. Tuhan Yang yang menyuburkan bumi yang gersang itulah Tuhan yang kelak menghidupkan kembali orang-orang yang telah mati. Sungguh Allah Mahakuasa berbuat apa saja.” (Surat Fushilat (41) : 39)
Kedua, Allah Ta’ala menurunkan hujan, lewat hujan itulah Allah memberi kehidupan bagi tanah yang mati. Di dalam Al Quran banyak ayat yang menyeru kepada kita agar memperhatikan bahwa hujan berguna untuk menghidupkan negeri (tanah) yang mati.
“…Kami turunkan air hujan yang bersih dari langit. Dengan air hujan itu Kami suburkan tanah-tanah yang tadinya tandus. Dengan air hujan itu kami beri minum makhluk-makhluk Kami hewan ternak dan segenap manusia.”(Surat al-Furqan(25) : 48-49)
Selain tanah diberi air, yang merupakan kebutuhan mutlak bagi makhluk hidup, hujan juga berfungsi sebagai penyubur. Tetesan hujan, yang mencapai awan setelah sebelumnya menguap dari laut, mengandung zat-zat tertentu yang bisa memberi kesuburan pada tanah yang mati. Tetesan tegangan permukaan terbentuk di bagian atas permukaan laut, yang disebut lapisan mikro oleh ahli biologi. Pada lapisan yang lebih tipis dari 1/10 mm ini, terdapat sisa senyawa organik dari polusi yang disebabkan oleh ganggang mikroskopis dan zooplankton. Dalam sisa senyawa organik ini terkandung beberapa unsur yang sangat jarang ditemukan pada air laut seperti fosfor, magnesium, kalium, dan beberapa logam berat seperti tembaga, seng, kobal, dan timah. Tetesan berisi “pupuk” ini naik ke langit dengan bantuan angin dan setelah beberapa waktu akan jatuh ke bumi sebagai tetesan hujan. Dari air hujan inilah, benih dan tumbuhan di bumi memperoleh berbagai garam logam dan unsur-unsur lain yang penting bagi pertumbuhan mereka. Seperti yang tertera dalam ayat:
“Kami turunkan air hujan yang berbarakah, banyak manfaatnya dari langit kemudian dengan air hujan itu Kami tumbuhkan kebun-kebun dan biji-bijian yang dapat dipanen.”(QS. Qaf (50): 9)
Garam-garam mineral yang turun bersama hujan merupakan contoh dari pupuk konvensional (kalsium, magnesium, kalium, dan lain-lain) yang digunakan untuk meningkatkan kesuburan. Sementara itu, logam berat, yang terdapat dalam tipe aerosol ini, adalah unsur-unsur lain yang meningkatkan kesuburan pada masa perkembangan dan produksi tanaman.
Air hujan adalah sumber air yang sangat dibutuhkan oleh kehidupan di alam semesta ini. Kita sudah mengetahui iar hujan dapat bermanfaat bagi tubuh kita manusia. Namun tidak hanya itu, iar hujan pun dapat bermanfaat bagi keadaan alam yang lain. Apa saja manfaatnya?
1. Manfaat air hujan untuk pertanian
Air hujan sangat dibutuhkan oleh setiap tanaman, kekurangan air hujan tanaman tidak dapat tumbuh dan produktif. Sehingga dapat menghambat aktivitas pertanian karena tidak dapat meningkatkan hasil panen. Atau bahkan daerah pertanian tadah hujan, mereka hanya bisa bercocok tanam ketika musim hujan datang, sebab pengairan pada lahan tadah hujan tersebut hanya mengandalkan air hujan saja.
2. Manfaat air hujan untuk perikanan
Ikan air tawar adalah salah satu makanan yang penting bagi manusia sebagai pendamping makanan pokok seperti nasi. Nah, tanpa adanya air hujan maka tambak-tambak akan kering dan otomatis tidak bisa menaruh benih ikan. Tambak-tambak air tawar ini menerima pasokan air terbesar berasal dari air hujan sebanyak 80%.
3. Manfaat Air hujan sebagai sumber energi pembangkit listrik
Walaupun pembangkit listrik tenaga air (PLTA) menggunakan air dari danau buatan, laut, sungai tetapi pemasok air terbesar itu adalah tetap air hujan. Sehingga air hujan sangat diperlukan untuk pembangkit listrik tenaga air.
4. Manfaat air hujan untuk melestarikan lingkungan hidup
Lingkungan alam terdiri dari dataran, lautan dan juga pegunungan, nah untuk dapat melestarikan alam tersebut sangat membutuhkan air hujan. Seperti semua tumbuhan di bumi membutuhkan air hujan sehingga dapat tumbuh dengan baik sehingga dapat membantu tanah melakukan penyerapan air hujan lebih maksimal, jika pohon-pohon dapat tumbuh dengan subur dan penyerapan tanah juga baik maka akan memperkecil resiko terjadinya longsor.
5. Manfaat air hujan hujan untuk menghidari erosi tanah
Konstruksi tanah sangat membutuhkan serapan air hujan yang maksimal agar tanah menjadi kuat dan tidak mudah terjadi erosi. Penyerapan air hujan dapat maksimal apabila ada bantuan pepohonan.
6. Manfaat air hujan untuk kecantikan
Air hujan yang sudah turun lama akan mengandung zat-zat yang baik bagi kesehatan rambut kita seperti beragam mineral, kandungan garam dan ph netral yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan akar rambut dan tidak mudah rontoh.
7. Manfaat air hujan membersihkan udara
Air hujan yang turun pertama kali di musim penghujan biasanya mengandung banyak kotoran dan polusi. Tetapi air hujan yang sudah sering turun dapat membantu manusia untuk menghirup udara segar setelah hujan turun.
Itulah segelintir dari manfaat iar hujan bagi kehidupan ini. Jika kita mau meneliti lebih dalam lagi, tentu saja bukan hanya ini yang dapat kita rasakan manfaatnya, melainkan jauh lebih banyak lagi yang dapat kita ambil. Allah Maha Besar atas segala karunia-Nya yang telah Dia berikan kepada kita, makhluk ciptaan-Nya. Tentu bukan hanya air hujan saja yang penuh akan manfaat, namun semua ciptaan Allah pasti mengandung manfaat di dalamnya, jika kita mau untuk berpikir dan melakukan berbagai penelitian. Sudah sepatutnya kita sebagai hamba-Nya untuk selalu bersyukur atas segala karunia yang Dia berikan kepada kita.
Alhamdulillah sungguh luar biasa nikmatmu ya robb