Puisi beruntun

Pejuang : seuntai sajak perjuangan untuk generasiku
Cinta : seuntai sajak kasih sayang untuk orangtuaku
Peternak : seuntai sajak kehidupan ternak ayamku
A. 17 agustus tahun 45
     Kami bangkit merebut kemerdekaan
     Kami tumpahkan darah perjuangan
     Tapi aku masih Terbaring di atas ....
B. Tempat tidurku....
     Aku terbangun karena siraman air oleh                 ibuku
Begitu tega...
Begitu kejam...
Terkadang aku kesal dan.....
C. Ingin ku elus ayam-ayamku
Agar cepat bertelur dan menetas
Dan kemudian keluar lewat...
A. Celah-celah benteng perjuangan
Akan ku hancurkan para penjajah
Aku benci
Aku muak
Dan ingin rasanya ku melemparkan bom
Dan membasmi....
C. Ayam ayamku
B. Ku sia siakan kasih sayangmu
Aku lalaikan perintahmu
Dan berkata aahhhh.... Sudahlah
Dan kini. ....
A. Hanya tinggal setets darah
Tapi aku tetap kuat berdiri
Mengangkat senapanku
Lalu terdengar bunyi dorrr dorrr
C. Menetaslah telur telurku
Kini tumbuh dan membesar
Ooohhh.... Betapa bahagia hatiku
Ayamku....
A. Kubunuh kau...
Dengan hunusan bambu runcing
Dan serangan bom jugavseribu...
B. Kasih sayangmu...
Tak akan pernah aku lupakan
Aku akan selalu mendekap pada....
C. Telur ayamku
Ingin rasanya telur itu.. 
A. Ku tusuk dengan sebilah pedang
Membunuh musuh dan mempertaruhkan nyawaku
Karena aku pahlawan yang....
B. Menderita karena tak bisa membalas kebaikan
Cintaku kandas di tengah jalan
Dan akhirnya....
C. Di erami oleh induknya...
Oooihhhhh ayamku... Seandainya...
B. Ayah dan ibuku mati
Cinta dan kasih sayangnya pudar
A. Tidakkk itu tidak mungkin
Negriku tetap jaya
Dan kita akan berteriak....
A,B,C....  MERDEKAAAA!!!!

Popular posts from this blog

macam macam software pembelajaran matematika