Rumahku Istanaku
Rumahku istanaku
Cet orange dengan plat kayu berwarna ciklat
Dengan kayu dan genting yang mulai lapuk di makan waktu
Dinding kotor penuh bercak pensil dan debu cepretan air hujan
Suara riang ocehan sang adik yang membawa keramaian
Dan tangisan yang membawa kekesalan
Hiruk pikuk di pagi hari
Sang ayah pergi mencari rotan
Demi sesuap nasi sang anak yang kelaparan
Sang ibu bergeming di dalam dapur
Dengan tungku yang menyala dan nasi yang mengepul
Sang kakak beromel tak pernah lelah dan merasa kesal
Bangun adiiikkk ayo kita mengepel
Rumahku istanaku
Bergeming tongeret di petang hari
Sang ayah pulang membawa rizki
Sang ibu merasa senang dengan ukiran senyum dan lesung pipi
Si anak gembira menjemput rizki
Jajannnnn... Hanya suara itu yang ia beri
Tenggelam Hening di malam hari
Terlelap tidur di ruang yang mulai sepi
Berkokok sua si jago menyambut mentari
Aktifitas kembali seperti kemarin lagi
Rumahku surgaku
Tempat peraduanku
Tempat berlindungku
Tempat mengadu isak tangis dan keluh kesahku
Tempat bersinggah saat duka dan kebahagiaanku
Rumahku istanaku